Category: Blog

  • Apakah LLM dan Sistem Pendidikan Indonesia Memang Ditakdirkan Bersama?

    —

    by

    in

    Pada tahun 2022, Gary Marcus, seorang kritikus keras Large Language Models (LLM), berkata bahwa LLM seperti ChatGPT telah mencapai titik buntu. Mengapa? Karena menurutnya, LLM tidak benar-benar “memahami” bahasa. Mereka hanya melakukan prediksi token (atau kata) berikutnya secara autoregressive—alias menebak kata-kata berdasarkan pola statistik, bukan pemahaman. Contohnya begini, kalau saya tulis “permusyawaratan,” menurutmu apa kata…